Photography VS Art (GERAM)

Mulai terasa perkembangan seni bidang teknologi di indonesia. yaitu tentang bagaimana mengolah seni dalam bentuk pandangan yang berupa gambar. aku sebut ini photography and art, dan pertentangan dengan kedua bidang seni ini, entah mengapa padahal kedua seni ini hubungan dan kaitannya sangat erat. yang aku sebut Art adalah seni yang bermodalkan Camera dan sentuhan media lain yaitu Software Pengolah Gambar, kemudian Photography yang hanya bermodalkan camera, dan mereka sebut karya mereka ini Natural atau Alami, karena mereka cenderung mengandalkan foto asli tanpa sentuhan software atau media lain. tujuan keduanya sama, yaitu untuk memperoleh gambar yang indah dan menenangkan mata jiwa. tapi ada sedikit pertentangan tak nyaman antara keduanya, dikarenakan adanya sedikit perbedaan yang tak bisa mereka terima apa adanya.

Art = menonjolkan software pengolah gambar dan skill manipulasi gambar, karena kebanyakan peminat art adalah kalangan yang mempunyai keterbatasan di kualitas camera

Photography = menonjolkan kualitas Camera dan skill pengambilan gambar.

jadi apa inti masalahnya ? menurut pendapat saya "monyetbegok" masalahnya adalah tentang toleransi dan penerimaan kenyataan, sebagai penerangan saya membuat cerita singkat dibawah ini.

ada dua kelompok dalam satu grup atau forum, aku sebut KA (Kelompok Art) dan KP (Kelompok Photography) KA mengUpload karya mereka yang berbentuk menipulasi foto yang tak bisa dilihat di dunia nyata, sebut saja gajah berkepala anjing. dan KP mengupload foto hebatnya tentang sunset, pada kasus ini KA lebih mempunyai nilai + dalam keindahan, karena karya si KA lebih nyaman untuk di pandang, dan lebih mempunyai kata keren didalam karyanya. si KP tidak terima dengan penilaian tersebut. karena KP beranggapan bahwa foto atau gambar yang tidak orisinil itu tidak bisa mengalahkan keindahan foto atau gambar orisinil. KA geram dengan keadaan tersebut, karena KA menyadari realita bahwa mereka tidak seistimewa KP yang mempunya lensa - lensa luar biasa dan mahal. KA hanya bisa belajar, belajar, dan mengandalkan otak mereka untuk kreatif dalam manipulasi foto sejelek mungkin hingga menjadi foto sebagus mungkin.

dari sepenggal cerita diatas, terlihat jelas bahwa masalahnya hanyalah mereka tidak bisa saling menerima, dan mentoleransi. sebenarnya tujuan dua kelompok di atas sama. sama - sama mencari keindahan dalam bentuk seni 2 dimensi. jadi apa salahnya jika 2 kelompok tersebut mengakhiri pertikaiannya dan bergabung untuk hasil yang lebih luar biasa.

terima kasih telah membaca ("monyetbegok Word Art")